Sabtu, 28 April 2012

tips perawata si merah

KARAKTER DASAR BURUNG ANIS MERAH
  1. Sangat sensitif dan butuh waktu untuk dapat beradaptasi terhadap perubahan. Perlakuan yang kasar, perubahan ornamen pada kandang dan perubahan suasana lingkungan yang drastis, akan membuat burung Anis Merah dapat menjadi stress.
  2. Pembosan dan selalu butuh suasana baru. Apabila berada di satu tempat dengan waktu yang relatif lama, maka burung ini menjadi malas untuk berkicau lagi. Cobalah secara berkala selalu memindahkan tempat gantangannya. Misalnya: Selama ini digantang di depan rumah, kemudian digantang di samping rumah. Ini merupakan salah satu misteri pada burung tersebut.
  3. Birahi yang cenderung mudah naik. Burung Anis Merah sangat mudah naik birahinya, banyak penyebab yang dapat membuat naiknya birahi pada burung jenis ini. Stelan EF (Extra Fooding) yang over, penjemuran yang berlebih dan melihat burung Anis Merah lain, dapat dengan cepat menaikkan tingkat birahinya.
  4. Sangat manja. Hampir rata-rata burung Anis Merah tidak akan mau bunyi dan tidak akan mau teler apabila ia melihat orang yang sehari-hari merawatnya. Karena burung tersebut secara psikologis telah menganggap perawat atau pemiliknya sebagai pasangan. Aneh memang, tapi itulah kenyataannya. Biasanya pada waktu kontes atau lomba pada burung kelas Anis Merah, joki yang menggantang burung dan joki lapangan adalah orang yang tidak pernah berhubungan atau terlibat dalam perawatan harian pada burung tersebut.
PEMILIHAN BAHAN BURUNG ANIS MERAH YANG BAIK
Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam pemilihan bahan atau bakalan pada burung Anis Merah.
  • Berkelamin jantan, ciri-ciri burung Anis Merah berjenis kelamin jantan dapat dilihat dari postur tubuh yang panjang serasi, ekor lebih panjang, tulang belakang dan supit kecil rapat, warna bulu lebih tegas, paruh berwarna lebih gelap, warna bulu dibawah paruh bagian bawah lebih pudar, mata besar melotot, bentuk kepala lebih besar dan bergerak lincah.
  • Bentuk paruh, sebaiknya pilih bentuk paruh yang berpangkal lebar, tebal, besar dan panjang. Paruh bagian bawah harus lurus. Jangan memilih bahan burung Anis Merah yang memiliki paruh bengkok. Posisi lubang hidung pilih sedekat mungkin dengan posisi mata.
  • Postur badan, pilihlah bahan Anis Merah yang berpostur sedang dengan panjang leher, badan dan ekor serta kaki yang serasi. Jangan memilih bahan yang berleher dan berbadan pendek.
  • Sayap mengepit rapat dan kaki mencengkram kuat, ini menandakan bahan tersebut sehat. Warna kaki tidak berpengaruh terhadap mental burung.
  • Lincah dan dan bernafsu makan besar. Ini merupakan ciri-ciri bahan yang bermental baik.
  • Berdiri pada posisi kepala mendangak 45 derajat. Boleh percaya boleh tidak, apabila anda mendapatkan bahan yang seperti ini, dijamin umur 7 bulan sudah ngerol dan mulai teler.
MAKANAN YANG SESUAI UNTUK BURUNG ANIS MERAH
  • Voer (sebaiknya pilih yang berkadar protein sedang yaitu: 12%-18%, belum tentu Voer yang berharga mahal akan cocok dengan sistem metabolisme setiap burung Anis Merah. Voer harus selalu tersedia didalam cepuknya. Selalu ganti dengan Voer yang baru setiap dua hari sekali.
  • Buah Segar, burung ini sangat menyukai buah Pepaya, Pisang Kepok Putih, Apel, Pir, Tomat dan beberapa buah lainnya. Sebaiknya perbanyak pemberian buah Pepaya, karena buah Pepaya mengandung vitamin C yang tinggi sehingga membantu meningkatkan daya tahan tubuh. Disamping itu, buah Pepaya sangat mudah dicerna dan sangat cocok dengan sistem metabolisme rata-rata burung pemakan buah.
  • EF (Extra Fooding), pakan tambahan yang sangat baik buat burung Anis Merah yaitu: Jangkrik, Orong-orong, Kroto, Cacing, Ulat Hongkong, Ulat Bambu, Kelabang, Belalang dan lainnya. Pemberian EF harus selalu disesuaikan dengan karakter pada masing-masing burung dan juga harus mengetahui dengan pasti dampak klausal dari pemberiannya EF tersebut.
PERAWATAN DAN STELAN HARIAN
Perawatan harian untuk burung Anis Merah relatif sama dengan burung berkicau jenis lainnya, kunci keberhasilan perawatan harian yaitu rutin dan konsisten.
Berikut ini Pola Perawatan harian dan Stelan Harian untuk burung Anis Merah:
  1. Jam 07.00 burung diangin-anginkan di teras. Jam 07.30 burung dimandikan (karamba mandi atau semprot, tergantung pada kebiasaan masing-masing burung).
  2. Bersihkan kandang harian. Ganti atau tambahkan Voer, Air Minum dan buah segar.
  3. Berikan Jangkrik 2 ekor pada cepuk EF. Jangan pernah memberikan Jangkrik secara langsung kepada burung. Karena akan berakibat burung menjadi manja.
  4. Penjemuran dapat dilakukan selama 1-2 jam/hari mulai pukul 08.00-11.00. Selama penjemuran, sebaiknya burung tidak melihat burung sejenis.
  5. Setelah dijemur, angin-anginkan kembali burung tersebut diteras selama 10 menit, lalu sangkar dikerodong.
  6. Siang hari sampai sore (jam 10.00-15.00) burung dapat di Master dengan CD Master Natural Therapy Plus (NTPlus) atau CD Master Platinum Edition (Natural Therapy Platinum) atau CD Master Bird Contest Therapy (BCT).
  7. Jam 15.30 burung diangin-anginkan kembali diteras dan boleh dimandikan bila perlu.
  8. Berikan Jangkrik 1 ekor pada cepuk EF.
  9. Jam 18.00 burung kembali dikerodong dan diperdengarkan suara Master dari CD Master Anis Merah Limited Edition atau CD Master Anis Merah Danger Edition selama masa istirahat sampai pagi harinya.
PENTING
  • Kroto segar diberikan 1 sendok teh maksimal 2x seminggu. Contoh setiap hari Senin pagi dan hari Kamis pagi.
  • Pemberian Cacing diberikan 2 ekor 2x seminggu. Contoh setiap hari Senin pagi dan Jum’at pagi.
  • Buah Segar diberikan rutin setiap hari, dengan format: Hari Senin sampai hari Kamis berikan buah Pepaya, hari Jum'at dan hari Sabtu berikan Apel atau Pisang atau buah lainnya.
  • Berikan Multivitamin yang dicampur pada air minum seminggu sekali saja.
PENANGANAN APABILA KONDISINYA OVER BIRAHI
  • Pangkas porsi Jangkrik menjadi 1 pagi dan 1 sore
  • Lakukan pengembunan (jam 05.30-06.00)
  • Berikan Cacing 2 ekor 1x seminggu
  • Frekuensi mandi dibuat lebih sering, misalnya pagi-siang dan sore
  • Lamanya penjemuran dikurangi menjadi 30 menit/hari saja
PENANGANAN APABILA KONDISINYA DROP
  • Tingkatkan porsi pemberian Jangkrik menjadi 3 pagi dan 3 sore
  • Tingkatkan porsi pemberian Kroto menjadi 3x seminggu
  • Mandi dibuat 2 hari sekali saja
  • Burung segera diisolasi, jangan melihat dan mendengar burung Anis Merah lain dahulu
  • Lamanya penjemuran ditambah menjadi 2-3 jam/hari
PERAWATAN DAN STELAN UNTUK LOMBA
Perawatan lomba sebenarnya tidak jauh berbeda dengan perawatan harian. Tujuan perawatan pada tahap ini yaitu mempersiapkan burung agar mempunyai tingkat birahi yang diinginkan dan memiliki stamina yang stabil. Kunci keberhasilan perawatan lomba yaitu mengenal baik karakter dasar masing-masing burung.
Berikut ini Pola Perawatan dan Stelan Lomba untuk burung Anis Merah:
  1. H-3 sebelum lomba, Jangkrik bisa dinaikkan menjadi 2 ekor pagi dan 2 ekor sore.
  2. H-2 sebelum lomba, burung sebaiknya dijemur maksimal 30 menit saja.
  3. 1 Jam sebelum di gantang lomba, burung di mandikan dan berikan Jangkrik 1 ekor saja.
  4. Apabila burung akan turun lomba kembali, berikan Jangkrik 1 ekor lagi.
PENTING
  • Jangan memberikan Ulat Hongkong dalam menggenjot birahi pada burung Anis Merah. karena dapat membuat birahi burung tersebut menjadi sangat meningkat dan menjadi tidak stabil.
  • Sebaiknya, Joki lapangan adalah orang yang tidak pernah terlibat didalam perawatan harian pada burung Anis Merah tersebut.

PERAWATAN DAN STELAN PASCA LOMBA
Perawatan pasca lomba sebenarnya berfungsi memulihkan stamina dan mengembalikan kondisi fisik burung.
Berikut ini Pola Perawatan dan Stelan pasca Lomba untuk burung Anis Merah:
  1. Porsi EF dikembalikan ke Stelan Harian.
  2. Berikan Multivitamin pada air minum pada H+1 setelah Lomba.
  3. Sampai H+3 setelah Lomba, penjemuran maksimal 30 menit saja.

PERAWATAN DAN STELAN PADA MASA MABUNG
Mabung (Moulting) atau rontok bulu merupakan siklus alamiah pada keluarga burung. Perawatan burung pada masa mabung adalah menjadi hal yang sangat penting, karena apabila perawatan yang salah pada masa ini akan membuat burung menjadi rusak. Pada masa mabung ini, metabolisme tubuh burung meningkat hampir 40% dari kondisi normal. Oleh karena itu, burung butuh asupan nutrisi yang berkualitas baik dengan porsi lebih besar dari kondisi normal. Hindari mempertemukan burung dengan burung sejenis, karena akan membuat proses mabung menjadi terganggu. Dampak dari ini adalah ketidak seimbangan hormon pada tubuh burung. Proses mabung juga berhubungan dengan hormon reproduksi.
Berikut ini Pola Perawatan masa mabung:
  1. Tempatkan burung di tempat yang sepi, jauh dari lalu lintas manusia. Sebaiknya burung lebih banyak dalam kondisi dikerodong.
  2. Mandi cukup 1x seminggu saja dan jemur maksimal 30 menit/hari
  3. Pemberian porsi EF diberikan lebih banyak karena sangat diperlukan untuk pembentukan sel-sel baru dan untuk pertumbuhan bulu baru. Misalnya: Stelan Jangkrik dibuat 4 ekor pagi dan 4 ekor sore, Kroto 1 sendok makan setiap pagi dan Cacing 2 ekor 3x seminggu
  4. Berikan Multivitamin yang berkualitas yang dicampur di air minum 2x seminggu.
  5. Perbanyak pemberian buah pepaya, karena buah pepaya sangat mudah dicerna sehingga melancarkan proses metabolisme tubuh burung. Disamping itu buah Pepaya banyak mengandung banyak vitamin C yang akan membantu meningkatkan daya tahan tubuh burung.
  6. Lakukan pemasteran. Masa mabung membuat burung lebih banyak pada kondisi diam dan mendengar. Inilah saat yang tepat untuk mengisi variasi suara sesuai dengan yang kita inginkan. Lakukan pemasteran dengan tepat, sesuaikan karakter dan tipe suara burung dengan suara burung master.
Semoga sukses..! Salam Kicaumania...

penangkaran anis merah


Penangkaran anis merah Bali di kebun rumah, 

Gelgel dan anis merah pancingan
Awalnya, petani bernama Gelgel asal Putung Karangasem, Bali, tidak per­caya usaha yang dilakukan bakalan menuai sukses. Pelepasan puluhan anis merah betina di kebunnya ternyata mampu memasok anakan kurang lebih 150 ekor anakan per musim. Hasil ini kini tidak hanya cukup menghidupi keluarganya, lebih dari itu sebidang tanah kebun telah berhasil ia miliki.
Ketidakpercayaan pengembangbiakkan anis di alam juga dirasakan oleh Vicky, yang mensponsori pelepasan anis merah di alam. Vicky sekitar tiga tahun lalu mencoba menangkarkan anis merah di tengah perkebunan salak milik Gelgel sebanyak empat kandang dengan menggunakan bahan besi.
“Empat pasang indukan saya masukkan ke kandang,” papar Vicky. Berselang beberapa minggu, indukan ini mulai kawin. Bahkan ada yang sudah bertelur. Namun, dalam pantauan pasca bertelur, tidak ada satu pun telur yang berhasil menetas. Selidik punya selidik ternyata gangguan predator seperti luak, kucing dan ular menjadi penyebab utama kegagalan tersebut.
“Tampak burung tidak pernah tenang pada malam hari sehingga telurnya yang dieram tidak pernah menetas,” papar Vicky dan Gelgel.
Enam bulan berlalu, Vicky berkesimpulan, sulit untuk mengem­bang biakkan anis merah merah di tengah perkebunan dalam kondisi di tengah kandang. Walaupun sesungguhnya anis merah tersebut mudah berbiak di dalam kandang, asalkan aman dari gangguan.
Kemudian muncul inisiatif untuk melepaskan anakan anis merah betina be-ring ke alam. “Ide ini sempat tidak diterima oleh Gelgel , tetapi saya harus mencoba mesti berkorban,” ujar Vicky.
Dua setengah tahun yang lalu, betina-betina anis merah anakan yang bagus dikondisikan jinak di rumah yang kebetulan berada di tengah kebun salak seluas 42 are. Piyikan yang sudah akarab dengan Gelgel dan keluarga, dilepas dan diberi makan sentrat setiap pagi sore di atas cabang pohon kopi. Pelepasan anakan betina pertama kali sejumlah 5 ekor. Dari pantauan perkembangan kemudian, ternyata anakan yang dilepas liarkan di kebun, sudah dapat makan sendiri dan tidak meninggalkan areal rumah dan kebun Gelgel. Sebulan kemudian, Gelgel kembali melepas anakan betina 5 ekor. Begitu seterusnya hingga terhitung telah melepas liarkan sekitar 30 ekor anakan anis merah. Anakan-anakan yang mulai tumbuh dewasa, beberapa d iantaranya setiap hari datang mengambil makanan yang disedi­akan tidak jauh dari rumah Gelgel. Percaya??? Tempat pemberian pakan tersebut hanya berjarak dua meter dari pagar rumah Gegel.
Setahun berlalu, tepatnya pertengahan tahun 2009, Gelgel mulai melihat hasil. Empat sarang anis merah, muncul di kebunnya. Keempat sarang tersebut, betinanya meru­pakan burung yang pernah dilepas. Hal itu jelas terlihat dari cincin yang ada di kaki-kaki mereka. Sejak itu, Gelgel bisa memetik piyikan anis di kebunnya yang sem­pat langka beberapa tahun hi gan. Di areal tanahnya, hanya terdapat empat pasang yang bertahan dan berkembang biak, sedangkan betina-betina lainnya lebih memilih menjauh berssma sang jantan. Hal ini dapat dimaklumi karena anis merah jantan memiliki radius wilayah mas­ing-masing yang cukup jauh jaraknya.
Dari pengamatan Gelgel, dalam satu musim, satu pasang indukan dapat berbiak sampai 11 kali dengan rata-rata sekali menetas menghasilkan 3-4 ekor anakan. Selain menuai hasil dari piyikan di kebunnya yang setahun dapat men­capai 150 ekor, Gelgel juga aktif membeli anakan anis di desa-desa terpencil untuk diserahkan ke beber­apa agen anis di bali. “Dari hasil ini saya sekarang dapat memiliki kebun,” aku Gelgel. Setelah melihat hasil selama setahun, Gelgel kini tidak canggung-­canggung lagi melepas anis merah betina yang sudah jinak. Saat ini seti­ap betina yang dilepas, Vicky mensupport dana Rp 50.000 per ekor. Sementara pada awalnya, semuanya ditanggung Vicky yang tersohor sebagai seorang agen anis merah di Bali. “Saya begitu antusias mendorong konservasi anis merah di alam, tidak lebih karena tanggung jawab moral setelah mendapatkan hidup juga dari Anis merah.